Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Puisi Terbaru : Bunga Kertas


http://artikel-pendidikan-sosial-ilmiah.blogspot.com/
Kumpulan Puisi Paling Menyentuh Hati - Kumpulan puisi terbaru dari Artikel Kami yang berjudul Bunga Kertas ini adalah kelanjutan dari kumpulan puisi lain yang sudah diterbitkan diantaranya Kumpulan Puisi Memunggungi Matahari, Kumpulan Puisi Terbelakang dan Kumpulan Puisi Kontemporer. Kumpulan Puisi Bunga Kertas ini terinspirasi dari kehidupan yang dialami oleh seorang manusia sekaligus puisi yang bertemakan ketuhanan, persahabatan, cinta dan perjuangan. Selamat Menikmati!


AMPUN


Sujudku kepadaMu semakin tak berarti
Angkara yang ku tabur dosa yang ku semai
Meleburkan doa-doa suci yang terucap
Apalah dikata kepal nista telah menggunung
Mencoba mendaki setiap jejak berkah
Cahaya rahmat kain memancar
Sorot ampunan semakin menyilaukan batin ini
Semkakin dalam, ingin ku menjelajah ruang hatiMu
Tuntunlah aku yang buta ini
Ampunku kini kembali dengan berlumur darah dosa
Amis, anyir membaur menyelubung hati
Kala jiwa ini tak lagi terkunci
Siram air mengusir ribuan noktah yang mengarang
Mencebur dalam lautan cintaMu
Inginku tenggelam hingga tak satu pun tahu
Segala peluk ku ingin dekap kehangatanMu
Tertahan dalam indahnya samudra hatiMu


BAHAGIA


Lihatlah aku kini
Taka ada luka tak ada duka
Bahagia telah mampu menapak
Duka yang dulu telah berlalu
Segala bahagia telah nyata ku rasa

Jangan,
Jangaan ada lagi duka menanti
Tak kan ada tawa bila itu terjadi
Air mata pun telah pergi
Menyisakan kenang demi kenang

Hai, bahagia
Tertahanlah disini
Nikmati hati ini dengan segala adamu
Usah pergi berlari
Tak kan ada kenang bahagia
Selamanya bahagia tetap bahagia

BEBAN TUGAS


Tak ada yang mengalah
Seraya beradu, berpacu

Perintah menjadi momok
Beban di pundak semakin menggunung
Kami tahu segala kewajiban
Tak akan ada yang bisa dipersalahkan
Bahkan jika kami meronta, menjerit
Tak ada guna
Demi satu asa dan cita
Berkutat dengan kepelikan
Berikan sedikit kami ruang bernafas

Tidak
Tak ku temukan ruang itu
Hingga tiba masa nanti
Kami kembali melumpuh
Merindu segala penat

Mencoba berdamai dengan keadaan
Menikmati setiap  ketikan
Menjadikan irama merdu perjuangan kami
Hingga tiba masa nanti
Kami merindu itu semua


BINGKAI


Paras elok membaur indah menuai tara

Sulam merah berganti temaram
Berjelaga nyata mengarak redam

Jejak harap menelusuri karang berduri emas
Menapak halus melaju padu

Keping raga tertancap penuh berkalang peluh
Terjaga pijar menjalar seluruh
  


BU

Bu, usah kau risau
Bu, usah kau gundah
Bu, usah kau menangis

Lihatlah aku
Disini akan ku rajut apa yang kau inginkan
Disisni akan ku gapai apa yang kau mau
Disini akan aku wujudkan citaku

Bu, simpan keraguanmu
Bu, buang kekalutanmu
Bu, hapus air matamu

Hanya sebait doa ku butuh
Sebait doa yang kau ucap dari bibir sucimu

Lihatlah aku
Kelak ku kan kembali
Kembali dengan sejuta harap yang kau titipkan

Aku berjanji bu
Akan ku gapai bintang
Ku lukis mimpi
Nyata
Untukmu selalu

Bukan Dia Sahabat

Musnah harapan baru
Bukan dia orangnya
Sahabat yang dinanti
Kecewa hati tak dapat disangkal
Gejolak amarah tak terbendung

Kala kelembutan tertolak
Entah, akan bertahankah?
Ingin pergi dan berlari
Tidak, ini tempatku
Pergilah kau bila ingin
Bukan di sini seharusnya
Kembalilah, jauh dari hadapan
Sudah, hentikan sesal ini
Hentikan tangis tak berharga

Kelak, sahabat sejati kan menyapa
Murka tak kan dijumpa
Bahagia, damai, abadi
Dalam diam dan harap
Ku tunggu hadirmu
Sahabat sejatiku



BUNGA KERTAS


Panas yang mengarang
Menukar belukar menjadi gersang

Harusnya semua sudah mekar
Tapi kuncup enggan mengembang

Angin tak  pernah berhenti membelai
Hujan pun urung membuai

Harusnya semua sudah mekar
Tapi daun-daun masih memutih
Sudahlah, tak perlu risau
Pasti akan mekar bila ia ingin



DIAM


Dalam angan seraya diam
Bertapa diam penuh riuh tenggelam
Tawa tertahan diam di hamparan tabir dendam
Alangkah diam menjadi pujaan
Sulut seribu amarah dalam diam
Ingin diam menjadi redam

Diam kini diam nanti
Mencoba diam menjadi selimut jiwa
Diam memulung rindu
Menyeka angkara membawa diam
Diam perlahan pasti
Merekah indah diam ujung gelisah

Teruslah diam wahai jiwa
Diam kan membawa yang didamba
Menderai siksa diam tak apa
Tak kan kecewa menyimpan diam
Hingga diam hati kan terasa
Menjemput diam dengan terpana



Post a Comment for "Kumpulan Puisi Terbaru : Bunga Kertas"