Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sinopsis Drama Sudah Gila

Sinopsis Lakon Drama Sudah Gila                      

http://artikel-pendidikan-sosial-ilmiah.blogspot.co.id/


Si Duda yang Mendadak Gila

 Para pembaca setia Artikel Kami, pada kesempatan kali ini akan dijabarkan sebuah sinopsis drama dari lakon drama berjudul Sudah Gila. Drama ini merupakan hasil karya orisinil dari kami yang sengaja dibagikan bagi para pembaca yang sedang membutuhkan sebuah teks drama untuk dipentaskan. 
Cerita dimulai dari seorang ayah yang sudah menduda  karena telah ditinggal mati istrinya tinggal di sebuah perumahan yang padat penduduk. Istrinya meninggal di saat ia sedang dalam proses melahirkan anak pertamanya. Istri dan calon anaknya meninggal dalam persalinan. Sejak saat ia ditinggal istrinya, ia sedikit mengalami depresi dalam sehingga tidak tampak seperti orang normal dalam melakukan segala sesuatu. Bukan hanya dari segi psikologis dan penampilan saja ia menjadi tak terurusya.. Tetapi, ia tetap menolak dan keukeuh bahwa dirinya baik-baik saja dan masih waras. Justru, ia menganggap tetangga-tetangga yang sering menggunjingnya itulah yang seharusnya diperiksakan ke psikiater.

Pada kenyataannya, kelakuan duda tersebut bukannya semakin membaik tetapi semakin nyeleneh Akhrinya, karena muak dengan tingkah laku duda itu, warga setempat memutuskan untuk mengadakan rapat darurat sebab pola dari duda setengah waras itu sudah mencemaskan kehidupan berkeluarga warga sekitar perumahan tersebut. Seluruh warga mengadakan rapat darurat tepat setelah bel masuk sekolah berbunyi karena warga setempat sudah hafal betul bahwa si duda pasti sedang menebus tidur malamnya. Semua warga diundang kecuali duda tersebut. Kecuali adik dari duda, seluruh warga perumahan setuju untuk memasukkan secara paksa duda tersebut ke rumah sakit jiwa karena bagi mereka halal hukumnya mengorbankan satu orang untuk kepentingan banyak. Tidak lama setelah rapat tersebut, si duda langsung digelandang dan dimasukkan secara paksa ke rumah sakit jiwa.
            Beberapa bulan tanpa kehadiran duda tersebut, kehidupan warga tersebut menjadi lebih tentram. Sampai tiba-tiba, secara mengejutkan kembali dengan penampilan yang sangat berbeda. Ia kembali dengan memakai baju bersih, berambut rapi dan berbicara dengan lebih tertata, tidak seperti dulu yang sering merancau. Hal ini mengejutkan seluruh warga perumahan dan hampir tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan. Dan ketika warga menjawab bagaimana bisa ia menjadi seperti ini. Ia menjawab santai bahwa dia bisa jadi seperti ini karena ia sudah gila.


 ADEGAN
Adegan 1
Seorang ayah yang baru saja menjadi duda tampak sekali gusar dalam duduknya. Ia duduk di kursi teras rumahnya yang sederhana. Ia memegang foto almarhumah istrinya dan menatap foto tersebut dalam-dalam. Adiknya yang mengetahui kondisi kakaknya tersebut berusaha untuk mengibur kakaknya.
Adegan 2
Begitulah kejadian seperti ini berulang-ulang terus hingga beberapa bulan. Situasi seperti  demikian tak ayal menjadikan situasi masyarakat  menjadi tidak kondusif. Pak Amir menjadi bahan pergunjingan tetangga-tetangganya karena kelakuannya dari hari ke hari semakin menjauhi status orang yang sehat walafiat khususnya kesehatan jiwanya.
Adegan 3
Belum sempat menyelesaikan pembicaraannya, orang yang mereka bicarakan tiba-tiba muncul sambil menenteng tas plastik yang berisi sayur kangkung.
Adegan 4
Pergunjingan tentang pak Amir  kian lama kian heboh seperti bola salju yang tengah menggelinding. Bukannya mereda, malah makin membesar. Apalagi ditambah dengan kelakuan pak Amir yang dari hari ke hari semakin aneh dan ganjil. Adapun kelakuan pak Amir ini menjadi santapan empuk para ibu-ibu pada saat arisan, pada saat pengajian, bahkan pada saat menjemur pakaian pun tidak lepas dari topik pembicaraan tentang duda tersebut. Hingga suatu waktu kelakuan aneh duda ini dipergoki oleh dua penjaga yang tengah ronda malam.
Adegan 5
Di tengah pembicaraan, tiba-tiba saja pak Amir muncul melewati pos ronda. Pak Amir menggunakan baju koko lengkap dengan peci dan sajadahnya.
Adegan 6
Dari kejadian tersebut, kabar kalau pak Amir sudah tidak waras semakin santer terdengar. Kondisi pak Amir kian hari juga kian tak terawat dan lusuh. Ditambah lagi, gaya bicaranya pun juga ikut merancau tanpa aturan.
Adegan 7
Selama hampir setengah jam Pak Amir memberi hormat kepada bendera merah putih. Selama itu pula, kelakuannya ditonton oleh warga sekitar yang terheran-heran dan tidak percaya apa yang mereka lihat.
Adegan 8
Ternyata, kelakuan pak Amir telah membuat resah warga sekitar sehingga secara aklamasi warga sekitar memutuskan untuk mengadakan rapat dadakan di rumah salah satu warga.
Adegan 9
Warga lain bersahut-sahutan menyetujui pernyataan orang tersebut. Dan melalui rapat yang agak kisruh dan bertele-tele, maka diputuskan para warga akan membawa secara paksa dan memasukkan pak Amir ke RSJ.
Adegan 10
Akhirnya, pada suatu hari pak Amir terpaksa digelandang dan dimasukkan ke RSJ. Warga sekitar pun merasa lega dengan ketiadaan pak Amir. Mereka lega karena tidak ada lagi sesuatu yang meresahkan.
Adegan 11
Demikian, situasi warga kampung dirasa semaki kondusif dan aman. Para warga melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada gangguan sedkitpun. Hingga suatu hari warga kampung itu kedatangan tamu yang tak diduga-duga. Pak Amir kembali lagi ke kampung itu. Dokter menyatakan bahwa pak Amir telah sembuh dan dibolehkan pulang kembali ke rumahnya.
Adegan 12
Tiba-tiba terdengar suara sirine ambulan yang mengejutkan ibu-ibu dan pak RT. Lalu dari ambulan tersebut turun sosok wajah yang sepertinya tidak asing bagi mereka. Dari ambulan tersebut, pak Amir turun dengan mengenakan baju necis dengan setelan rapi. Pak Amir menyapa ibu-ibu dan pak RT yang sedang berkumpul bersama. Dia juga berbicara dengan tata bahasa yang rapi dan sopan tidak seperti terakhir kali ia di sana


Post a Comment for "Sinopsis Drama Sudah Gila"