Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Religi : Hijrah


Kumpulan Cerpen Remaja-Semua orang di dunia ini tau bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah yaitu Tuhanku Yang Maha Sempurna. Aku sebelumnya tidak pernah tau bahwa cantik yang sesungguhnya berasal dari akhlak seseorang dan ketakwaanya kepada Allah. Ini bermula saat aku duduk di bangku SMA kelas 10. Kupandangi semua seniorku yang cantik-cantik dan tampan. Mereka semua fashionable dan sangat mengerti tren masa kini. Sangat berbeda jauh denganku yang berjilbab alakadarnya, kulit hitam, hanya sekedar memakai alas bedak aku pun jarang. Karena pada saat itu model jilbab tipis yang disampirkan di pundak sangat kekinian aku pun melakukanya juga. Hampir seluruh siswinya mengenakan model jilbab yang seperti itu.
Ketika aku mulai jatuh cinta dengan seorang pria teman sekelasku aku mulai merubah semua aspek dalam diriku. Bermula dari penampilanku, aku pergi ke salon sebulan sekali dan cukup untuk menguras dompet orangtuaku, Aku menggunakan produk kecantikan, membeli fashion wanita terbaru hingga memakai parfum di seluruh tubuhku. Semua itu hanya agar terlihat cantik dan untuk menarik perhatian pria yang aku sukai.
Baca Juga :
·           Naskah Drama Azab
·           Cerpen Remaja Ratu Sosmed
Pada akhirnya hari demi hari aku dan dia saling mengirim pesan lewat bbm dan dia mengungkapkan perasaanya kepadaku. Aku pun menerimanya menjadi pacarku karena pada awalnya aku memang menyukainya. Hubunganku dengannya bisa dibilang sangat langgeng untuk kalangan siswa SMA walaupun sering putus nyambung sesaat. Kami sering ke luar malam setiap malam minggu bahkan berangkat sekolah bersama. Memang benar hampir seluruh masa SMA ku dihabiskan bersamanya karena aku selalu satu kelas denganya selama 3 tahun. Kami berpacaran selayaknya orang pacaran dia bahkan pernah menggandeng tanganku.
Ketika kami kelas 12 kami memutuskan hubungan karena akan menghadapi ujian nasional. Setelah ujian nasional kami kembali dekat seperti orang pacaran tetapi kami tidak berstatus pacaran. Aku tau walaupun tidak berstatus pacaran tetap saja hukumnya haram karena kita saling mengirim pesan seperti orang pacaran. Karena ada suatu masalah, hubunganku denganya semakin renggang hingga memutuskan untuk berpisah. Namun, ini adalah perpisahan yang terbaik karena ia ingin mengejar cita-citanya dan menjadi pribadi yang lebih baik. Aku pun berusaha menerima keputusanya dan berusaha ikhlas walaupun sebenarnya ada perasaan sakit yang tidak bisa dijelaskan. Aku sempat kesal dan marah, aku bersikap sinis kepadanya seolah-olah aku menjadikanya dia musuhku. Pada saat malam Idul Fitri, dia mengirim pesan kepadaku dan meminta bertemu denganku karena ada suatu hal yang ingin dibicarakan. Dia ingin menemuiku karena belum tentu sehabis lebaran dia bisa bertemu denganku lagi karena akan sibuk mendaftar ke perguruan tinggi. Awalnya aku memilih perguruan tinggi yang sama dengannya namun pada akhirnya kami tidak lolos SBMPTN. Aku memutuskan untuk tidak mengikuti ujian mandiri di universitas yang sama dengan alasan akan melupakanya dan tidak ingin bertemu denganya lagi. Namun lagi-lagi aku terhasut dengan bisikan setan dan menerima ajakannya untuk bertemu.
Dia sangat baik kepadaku walaupun status kami sudah tidak berpacaran lagi. Dia bilang bahwa sebisa mungkin dia tidak akan pacaran dan berharap suatu saat bisa berjodoh denganku. Aku pun juga memikirkan hal yang sama. Aku tidak mau terlalu berharap denganya karena belum tentu aku ditakdirkan untuknya dan membuat hatiku jadi kecewa. Aku hanya ingin fokus dengan kuliahku dan selalu berusaha memperbaiki diri karena aku percaya bahwa jodohku adalah cerminan dari diriku. Jika Allah mengizinkan, kita akan berjodoh namun jika tidak kita akan diberi pengganti dengan yang lebih baik.
Setelah bertemu denganya, aku berpikir untuk tidak perlu membencinya setelah putus. Dari patah hatiku inilah Allah sedikit demi sedikit mulai memasukan hidayahnya kepadaku. Aku sering membaca kata-kata motivasi islami di internet dan mencoba memahami apa yang tersembunyi dibalik patah hatiku ini sehingga suatu waktu aku teringat dengan sahabatku. Dia adalah wanita yang cantik dan syar’i pakaiannya juga rajin sholat. Aku memberitahu padanya bahwa aku ingin berhijrah tetapi hijrahku selalu terhalang oleh sesuatu yang aku inginkan. Aku masih ingin memakai jilbab gaul yang kekinian yang tidak menutup dada, aku masih ingin menggunakan celana jeansku yang mencetak bentuk kakiku. Bagaimana aku menghadapinya.
Karya Sastra Lainnya :
 Tiba-tiba sahabatku datang ke rumahku. Aku sangat terkejut dia datang dan membawa buku yang berisi tentang bagaimana wanita cantik yang sesungguhnya, bagaimana wanita itu cantik di depan Allah bukan di depan makhlukNya. Sahabatku berkata bahwa apa yang aku tanyakan jawabanya ada di buku tersebut. Aku pun membacanya dan memahami isinya. Aku sadar bahwa cantik yang sebenarnya tidak berasal dari ketebalan make up yang kita pakai atau seberapa terbukanya pakaian kita. Cantik yang sebenarnya adalah bagaimana kita berperilaku, bagaimana kita bertutur kata dan bagaimana kita bertakwa kepada Sang Pencipta.
Menjadi muslimah sejati berpakaian sesuai adab yang ada, memakai jilbab yang syar’i, tidak memakai pakaian yang ketat dan wudhu sebagai make upnya. Awalnya memang aku berfikir berpakaian seperti itu membuat kita tidak terlihat cantik, takut jika tidak ada laki-laki yang akan menyukai kita. Tetapi aku terinspirasi dengan sebuah buku milik sahabatku yang di dalamnya juga menjelaskan bahwa tidak perlu berpacaran karena setiap makhluk diciptakan untuk berpasangan. Seberapa keras usaha kita untuk bersamanya jika Allah tidak mengizinkan selamanya kita tidak akan berjodoh dengan orang yang kita inginkan. Kita hanya perlu memperbaiki diri dan terus memperbaiki diri menjadi seseorang yang lebih baik dari hari sebelumnya.
Dari kisah pacaranku itu aku sadar bahwa patah hatiku kali ini merupakan patah hati terbaiku dan menjadi awal hijrahku sedikit demi sedikit. Walaupun hijrahku masih jauh dari kata sempurna tetapi aku yakin suatu saat Allah akan menyempurnakan hijrahku. Semoga aku dan kalian bisa berhijrah bersama-sama ya ukhti. Amin.

Post a Comment for "Cerpen Religi : Hijrah"