Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelas Kata Bahasa Indonesia



Kelas Kata Bahasa Indonesia-Putrayasa (2010:44) menjelaskan bahwa kata adalah bentuk bebas terkecil yang mempunyai kesatuan fonologis dan kesatuan gramatis yang mengandung suatu pengertian. Kelas kata adalah perangkat kata yang sedikit banyak berperilaku sintaksis sama. Pembagian kelas kata menurut beberapa ahli mempunyai perbedaan, namun pada intinya tetap sama.
Menurut Alwi, dkk. (2010:91 – 316), kelas kata terbagi menjadi lima, yaitu verba, nomina, ajektiva, adverbia, dan kata tugas. Penjelasan tentang masing-masing kelas kata dapat dilihat pada uraian berikut ini.
Baca Juga :
Verba (Kata Kerja)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan tindakan. Verba dapat diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri berikut.
a.    Verba memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga mempunyai fungsi lain.
b.    Verba mengandung makna perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
c.     Tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti ‘paling’.
d.    Tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan.
e.     Dapat diberi aspek waktu (akan, sedang, telah).
f.     Dapat diingkari kata ‘tidak’.
g.    Dapat diikuti gabungan kata ‘dengan+KB/KS’
Nomina (Kata Benda)
Nomina sering disebut dengan kata benda. Untuk mengidentifikasi nomina, ada beberapa ciri-ciri yang dapat diperhatikan sebagai berikut.
a.         Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
b.        Nomina tidak dapat diingkari dengan kata ‘tidak’. Kata pengingkar untuk nomina adalah ‘bukan’.
c.         Nomina umumnya dapat diikuti oleh ajektiva, baik secara langsung maupun dengan dihubungkan oleh kata ‘yang’.
Dilihat dari segi bentuk morfologisnya, nomina terdiri atas nomina dasar dan nomina turunan. Penurunan nomina dilakukan melalui proses morfologis afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Selain nomina dasar dan nomina turunan, dalam bahasa Indonesia juga dikenal adanya pronomina dan numeralia. Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain (Alwi, dkk., 2010:255). Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni pronomina persona, pronomina penunjuk, dan pronomina penanya. Kata-kata yang termasuk dalam pronomina persona dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Pronomina Persona
Makna
Persona
Tunggal
Jamak
Netral
Eksklusif
Inklusif
Pertama
saya, aku, ku-, -ku

kami
Kita
Kedua
engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu
kalian, kamu sekalian, Anda sekalian


Ketiga
ia, dia, beliau, -nya
Mereka


(Alwi, dkk., 2010:256)

Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam, yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk ihwal. Kata yang termasuk pronomina penunjuk umum adalah ini, itu, dan anu. Pronomina penunjuk tempat adalah sini, situ, dan sana. Pronomina penunjuk ihwal adalah begini dan begitu. Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Kata-kata yang termasuk dalam pronomina penanya dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2 Pronomina Penanya
Æ
si
meng-
ken-
k-n
(ke) ber-
+ apa
Apa
siapa
mengapa
kenapa
kapan
(ke) berapa
di
ke
dari
bagai
bila
+mana
di mana
ke mana
dari mana
bagaimana
bilamana
(Alwi, dkk., 2010:273)
Kelompok kata lain yang termasuk dalam kelas kata nomina adalah numeralia. Alwi, dkk.(2010:281) menjelaskan, numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya wujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Dalam bahasa Indonesia ada dua macam numeralia, yakni numeralia pokok dan numeralia tingkat. Numeralia pokok adalah bilangan dasar yang menjadi sumber dari bilangan-bilangan yang lain, contohnya satu, dua, belas, puluh, ratus, ribu, dan lain-lain. Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat dengan menambahkan ke- di depan bilangan yang bersangkutan.
Baca Juga :
Ajektiva (Kata Sifat)
Ajektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat (Alwi,dkk., 2010:177). Untuk mengidentifikasi kata-kata yang termasuk kelas ajektiva dapat diperhatikan ciri-ciri berikut.
a.    Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling. Contohnya lebih pandai, kurang bagus, paling cantik.
b.    Dapat diberi keterangan penguat sangat, amat, benar, terlalu, sekali. Contohnya sangat indah, pandai benar, sombong sekali.
c.     Dapat diingkari dengan kata tidak. Contohnya tidak baik, tidak jelek, tidak ramah.

Adverbia (Kata Keterangan)
Adverbia atau kata keterangan oleh Alwi,dkk.(2010:203) dijelaskan sebagai kata yang memberi keterangan pada verba, ajektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Dilihat dari bentuknya, adverbia terdiri atas adverbia tunggal dan adverbia gabungan. Adverbia tunggal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni adverbia dasar, adverbia berafiks, dan adverbia reduplikasi. Adverbia gabungan adalah adverbia yang terdiri atas dua adverbia yang berupa kata dasar. Beberapa contoh adverbia dapat dilihat pada tabel 1.3.
Tabel 1.3 Adverbia
Adverbia Dasar
Adverbia Berafiks
Adverbia Reduplikasi
Adverbia Gabungan
amat
bahkan
benar
boleh
cukup
hampir
hanya
juga
pasti
pernah
pun
saja
agaknya
mestinya
sayangnya
umumnya
artinya
sebaiknya
sesungguhnya
diam-diam
erat-erat
kadang-kadang
kira-kira
lagi-lagi
tiba-tiba
gila-gilaan
habis-habisan
sebaik-baik
sepandai-pandai
belum pernah
tidak boleh
kadang kala
seringkali









Kata Tugas
Kata tugas berbeda dengan kelas kata yang lain. Kelas kata lain memiliki makna leksikal, sedangkan kelas kata tugas tidak memiliki makna leksikal dan hanya memiliki makna gramatikal. Ciri kata tugas yang lain adalah hampir semua kata tugas tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain. Kelas kata tugas merupakan kelas yang tertutup karena tidak bisa ditambahkan kata atau unsur bahasa yang lain. Berdasarkan peranannya dalam frasa atau kalimat, Alwi, dkk. (2010:294) membagi kata tugas menjadi lima kelompok, yaitu (1) preposisi, (2) konjungsi, (3) interjeksi, (4) artikula, dan (5) partikel penegas.

Preposisi, yang juga disebut kata depan, menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya. Konjungsi, yang juga disebut kata sambung, adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yakni kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Kategori partikel penegas meliputi kata yang tidak tertakluk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
  DAFTAR RUJUKAN
  Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., Moeliono, A.M. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa   Putrayasa, Ida Bagus. 2010c. Kajian Morfologi. Bandung: Refika Aditama.Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.



Post a Comment for "Kelas Kata Bahasa Indonesia"